Topic outline

  • Blok 17 Dental Practice Management

    Assalamualaikum 

    Berikut adalah tim blok 17 Dental Practice Management

                       

    drg. Pipiet Okti K., MPH               drg. Alfini Octavia., Sp.KGA                              drg. Iwan Dewanto.,MM., PhD

    BLOK 17

     

    DENTAL PRACTICE MANAGEMENT

      

    STUDY GUIDE

    DENTAL PRACTICE MANAGEMENT

    (KG.17)

     

     

    Tim Blok 17: 

    Dr. drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi, MPH.

    drg. Alfini Octavia., Sp.KGA.

    drg. Iwan dewanto., MM., PhD

     

     

     

     

     

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    2023

    STUDY GUIDE

     

    DENTAL PRACTICE MANAGEMENT

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Penyusun :   

    Dr. drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    drg. Iwan Dewanto., MM., PhD

    drg. Alfini Octavia., Sp.KGA

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    GAMBARAN BLOK

     

     

             Blok Dental Practice Management merupakan blok ke tujuh belas dari kurikulum blok PBL Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Blok Dental Practice Management terdiri dari dua modul yaitu modul Program Kesehatan dan modul Quality Assurance. 

    Kegiatan dalam blok ini antara lain kuliah pakar, tutorial, skill lab, dan FST. Pada kuliah pakar, dilibatkan pakar pakar dalam bidang Dental Practice Management yang berasal dari dalam dan luar PSKG UMY. Pada kegiatan tutorial, telah dipersiapkan 3 skenario PBL yang harus didiskusikan oleh mahasiswa dalam tutorial dalam waktu 6 minggu.Pelaksanaan diskusi tutorial setiap kelompok akan dibimbing oleh satu orang tutor sebagai fasilitator. Diharapkan setelah selesai melaksanakan modul ini mahasiswa akan dapat secara terintegrasi memahami konsep dasar perencanaan program kesehatan dan hubungannya dengan beberapa ilmu manajemen. 

    Adapun pada kegiatan skill lab, topik yang dipersiapkan adalah Sistem Informasi Management, Journal Reading, komunikasi, dan diskusi kelompok berupa Collaborative and Competitive Learning. Pada kegiatan FST, mahasiswa terbagi menjadi beberapa kelompok, dan terjun langsung ke puskesmas, RS negeri dan swasta, Klinik BPJS dan Non BPJS dan praktek dokter gigi pribadi. Setelah penerjunan ini, para mahasiswa akan mempresentasikan hasilnya di depan kelas untuk membagikan pengetahuan yang telah didapatkan. 

    Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber blok Dental Practice Management, semua departemen yang terlibat, dan pihak-pihak lain yang membantu sehingga dapat tersusun buku modul ini dengan baik. Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang diharapkan dan kritik serta saran untuk perbaikan buku modul ini akan diterima tim penyusun dengan senang hati.

     

     

    DAFTAR ISI 

     

             

    Halaman

    Halaman Judul .....................................................................................................           

    1

    Gambaran Blok ....................................................................................................

    4

    Daftar Isi ..............................................................................................................

    5

    Topic tree .............................................................................................................

    6

    Area Kompetensi blok .........................................................................................

    8

    Rancangan Pembelajaran .....................................................................................

    10

    Petunjuk Tutorial .................................................................................................

    35

    Petunjuk Skills Lab ..............................................................................................

    47

    Petunjuk Plenary Discussion ................................................................................

    52

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Topic Tree Dental Practice Management

     

    AREA KOMPETENSI

    BLOK DENTAL PRACTICE MANAGEMENT

     

    Area kompetensi (domain) dari Standar Kompetensi Dokter Gigi yang akan dicapai pada blok ini yaitu :

     

    Domain 1 : Profesionalisme

    1. Etik & Jurisprudensi 

    1.1.1 Memahami masalah masalah yang berhubungan dengan etika dan hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi.

    c). menyelesaikan masalah masalah yang berhubungan dengan tanggungjawab administratif, pelanggaran etik, disiplin dan hukum yang diberlakukan bagi profesi Kedokteran Gigi berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. 

    1. Analisis informasi kesehatan secara kritis, ilmiah dan efektif

    2.1 Mampu menganalisis kesahihan informasi dan memanfaatkan teknologi informasi kesehatan gigi mulut secara ilmiah, efektif, sistematis, dan komprehensif dalam mengambil keputusan. 

           2.1.1 Menganalisis secara kritis kesahihan informasi.

       2.1.2 Mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis, dan komprehensif.

    3. Komunikasi

      3.1.5 Memberikan informasi yang relevan kepada penegak hukum, perusahaan asuransi kesehatan, media massa dan pihak lain jika diperlukan.

    4. Hubungan sosiokultural dalam bidang kesehatan gigi dan mulut

    a). Menerapkan prinsip-prinsip psikososial dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi mulut. 

     

     

    Domain V : Kesehatan Gigi Mulut Masyarakat

    14.1.4. b). Membangun sistem jejaring kerja dalam pelaksanaan program kesehatan gigi mulut masyarakat.

    15.2.2. Menerapkan prinsip prinsip kepemimpinan dalam manajemen kesehatan:  menerapkan kerangka berfikir sebagai pemimpin dalam organisasi kesehatan. 

    Domain VI :  Manajemen Praktik Dokter Gigi

    16.1 Mengembangkan strategi pelaksanaan dan tata laksana lingkungan kerja kedokteran gigi dengan mempertimbangkan aspek aspek sosial. 

                            16.1.1. Melakukan penataan manajemen serta tatalaksana lingkngan kerja praktik kedokteran gigi. 

    a). Melaksanakan manajemen praktik dan tatalaksana sesuai standar pelayanan kedokteran gigi.

    b). Membuat perencanaan praktik kedokteran gigi yang efektif dan efisien.

    c). Membuat pengorganisasian dalam menjalankan praktik kedokteran gigi.

    d). Melaksanakan pemantauan atau mengevaluasi praktik kedokteran gigi.

    e). Menerapkan sistem pembiayaan kesehatan.

    16.1.2 melaksanakan prinsip prinsip keselamatan pasien (patient safety) dalam praktik kedokteran gigi.

    a). Melaksanakan pengendalian infeksi silang. 

    b). Melaksanakan keselamatan kerja.

    c). Mengantisipasi faktor faktor kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan (nyaris cidera, kejadian tidak diharapkan/KTD).

     

     

     

     

    1. Rancangan Pembelajaran

                            Setelah mengikuti pembelajaran dalam blok ini, mahasiswa dapat memahami dan mengintegrasikan ilmu kesehatan gigi masyarakat yang ada di negara Indonesia, dan manajemen praktek dokter gigi khususnya. Mahasiswa diharapkan melaksanakan ilmu–ilmu manajemen kesehatan masyarakat yang meliputi implementasi program pemerintah bidang kesehatan masyarakat dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, menjelaskan struktur organisasi bidang kesehatan RI serta cara pemecahan masalah kesehatan gigi di masyarakat dengan memberdayakan potensi efektif setempat. Selain hal tersebut, diharapkan mahasiswa dapat melakukan sistemmanajemen  bidang kedokteran gigi di dalam praktek sehari-hari sesuai dengan hukum dan perspektif Isladengan standar pelayanan medik di bidang kedokteran gigi yang sesuai sehingga dapat melakukan praktek kedokteran gigi secara profesional. Mahasiswa akan dapat memahami pola-pola aturan manajemen profesi kedokteran gigi, yang berdasarkan pada bidang keilmuan dan aturan- aturan yang ada.

    1. Karakteristik Mahasiswa

          Blok Dental Practice Management ditujukan bagi mahasiswa kedokteran gigi tahun ketiga yang telah mendapat dasar-dasar tentang ketrampilan belajar dengan metode PBL (problem based learning). Pada tahap ini mahasiswa masih berada pada masa peralihan menuju student’s centre learning. Blok Dental Practice Management berada pada blok ke 17 kurikulum kedokteran gigi UMY, untuk itu blok ini dimaksudkan memberikan dasar pengetahuan dan ketrampilan ilmu manajerial, dan kesehatan gigi masyarakat yang  diperlukan untuk membentuk profesionalisme calon dokter gigi dalam melaksanakan pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat.

    1. Tujuan Pembelajaran Blok Kedokteran Gigi Dasar

    Pada akhir pembelajaran Blok Manajemen Kedokteran Gigi, diharapkan:

    1. Menjelaskan manajemen kesehatan dan dapat mengimplementasikan pada  program pemerintah bidang kesehatan masyarakat  mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi.
    2. Menjelaskan struktur organisasi bidang kesehatan RI serta cara pemecahan masalah kesehatan gigi di masyarakat dengan memberdayakan potensi efektif setempat. 
    3. Menjelaskan dan dapat melakukan sistem manajemen  bidang kedokteran gigi di dalam praktek sehari-hari sesuai dengan hukum dan perspektif Islam
    4. Menjelaskan  dan dapat melaksanakan standar pelayanan medik di bidang kedokteran gigi di dalam praktek sehari-hari 
    5. Capaian Pembelajaran (Learing Outcome)

     

    1. Ranah Pengetahuan

    Capaian Pengetahuan

    CPMK 5

    Mampu menguasai teori peraturan-peraturan, hukum kesehatan dan kode etik yang berhubungan dalam praktik dokter gigi dan rumah sakit [CPL 2, 12]

    CPMK 6

    Mampu menguasai teori manajemen praktik dan rumah sakit secara mendalam [CPL 12]

    CPMK 7

    Mampu menguasai teori dan teori aplikasi prinsip negosiasi, advokasi interprofesi secara mandiri;

    CPMK 8

    Mampu menguasai teori dan teori aplikasi program kesehatan gigi mulut meliputi perencanaan program, organisasi perencanaan program, implementasi program, serta monitoring dan evaluasi program kesehatan gigi mulut individu, kelompok, dan masyarakat sesuai evidence-based secara mendasar. 

    CPMK 9

    Mampu menguasai kebijakan lokal, regional dan global dalam praktik kedokteran gigi dan rumah sakit [CPL 2, 12]

    CPMK 10

    Mampu menguasai teori aplikasi manajemen kesehatan dengan pendekatan evidence-based dentistry dalam upaya peningkatan kesehatan gigi mulut masyarakat secara mendasar;

    CPMK 11

    Mampu menguasai teori dan teori aplikasi kolaborasi intradisiplin/interprofessional pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut, meliputi prinsip komunikasi interprofessional, prinsip kolaborasi interprofesi teledentistry (termasuk pada pasien berkebutuhan khusus) secara mendasar.

    CPMK 12

    Mampu menguasai teori dan teori aplikasi teknologi informasi untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi pelayanan kesehatan gigi mulut bagi individu, kelompok, dan masyarakat secara mendasar;

     

     

     

    1. Ranah Sikap

     

    CPMK 1

    Mampu menunjukkan sikap religius, bertanggung jawab, disiplin, taat hukum, menjunjung nilai, norma  dan etika akademik dalam penyelesaian tugas profesi dokter gigi  [CPL 1]

    CPMK 2

    Mampu menunjukan sikap melayani dan empati terhadap permasalahan pasien dan keluarganya, sesuai dengan nilai nilai kemanusian, agama, moral dan etika [CPL 2]

    CPMK 3

    Menunjukkan sikap menghormati hak otonomi pasien, berbuat yang terbaik (beneficence), tidak merugikan (non-maleficence), tanpa diskriminasi, kejujuran (veracity) dan adil (justice) [CPL 2]

    CPMK 4

    Menjaga kerahasiaan profesi dan menunjukkan sikap profesional dalam melakukan perawatan pada pasien sesuai kompetensinya guna peningkatan mutu kehidupan masyarakat [CPL 2]

     

    1. Ranah Ketrampilan Umum

    CPMK 15

    Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya [CPL 8]

    CPMK 16

    Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya [CPL 8]

    CPMK 17

    Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya [CPL 2]

    CPMK 18

    Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri serta mampu mengikuti perkembangan keilmuan dan keahlian profesi (long life learner) [CPL 1, 4]

    CPMK 19

    Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya [CPL 5]

    CPMK 20

    Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya [CPL 4]

    CPMK 21

    Mampu mengkomunikasikan pemikiran/argumen yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya [CPL 8]

    CPMK 22

    Mampu menyusun laporan atau kertas kerja berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik [CPL 4, 5, 6, 11, 12]

    CPMK 23

    Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat [CPL 4, 5, 6, 11, 12]

    CPMK 24

    Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya [CPL 4, 5, 6, 11, 12]

     

     

    1. Ranah Ketrampilan Khusus

    CPMK 25

    Mampu mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya [CPL 4, 5, 6, 11, 12]

    CPMK 26

    Mampu mengelola penggunaan material, peralatan, teknologi kedokteran gigi yang tepat sesuai indikasi dengan cara menganalisis rencana perawatan kasus dan pertimbangan evaluasi hasil penelitian berbasis bukti (evidence-based dentistry) guna memberikan perawatan yang optimal pada pasien secara mandiri; [CPL 4, 5, 6, 11, 12]

    CPMK 27

    Melakukan penyusunan kajian permasalahan pada pelayanan kesehatan (rumah sakit) dan mengusulkan alternatif solusi yang inovatif dengan pendekatan evidence-based dentistry yang bisa dipertanggung jawabkan secara akademik dan etik profesi secara mandiri dan kelompok; [CPL 4, 5, 6, 11, 12]

    CPMK 28

    melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) menggunakan komunikasi terapeutik interpersonal dalam pengelolaan pasien dalam upaya keberhasilan perawatan

    CPMK 29

    menerapkan teknologi informasi untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan gigi mulut bagi individu, kelompok, dan masyarakat secara mandiri;

     

    1. Ranah Pengetahuan (Penciri)

    CPMK 30

    Menguasai konsep mendalam terkait ilmu pengetahuan dan proses belajar dalam sudut pandang islam (permasalahan umat dan pemecahannya)

     

     

    1. Kerangka Bahan Kajian dan Topik Pembelajaran Blok

     

    KODE TOPIK

    TOPIK

    DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN 

    MK/BIDANG ILMU

    KEGIATAN

    JAM KEGIATAN

    SKS

    PENGAJAR

    K001

    Hukum kesehatan RI Terkait Praktik Dokter Gigi

    Menguasai konsep dan prinsip dasar etik kedokteran terkait prinsip norma, etika, disiplin, hukum dan dasar Etika hukum kesehatan terkait praktik dokter gigi serta mengantisipasi kejadian tidak diharapkan atau nyaris cidera dari sisi hukum kesehatan

    Etika dan Hukum Kedokteran

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    Muhammad Endrio Susilo, S.H., MCL

    K002

    Proses Mediasi dan Peradilan kasus kesehatan

    Menguasai Konsep dan Prinsip dasar Proses Mediasi dan Peradilan Kasus Kesehatan

    Etika Kedokteran

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Suryono., PhD

    K003

    Kebijakan lokal, regional, dan global tentang kesehatan di bidang Kedokteran Gigi (Peraturan dan perizinan praktik dokter gigi)

    Menguasai pengetahuan faktual mengenai kebijakan lokal, regional, dan global terkait praktik dokter gigi, termasuk peraturan perizinan praktek dokter gigi. 

    Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    K004

    Health Technology Assessment

    Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah

    Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Iwan Dewanto., MM

    K005

    Building Networking pada pelayanan kesehatan (kerjasama lintas sektoral)

    Memahami prinsip dasar pemeliharaan dan pengembangan sistem jaringan kerja dengan kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam pelaksanaan program kesehatan gigi mulut masyarakat. 

    Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Iwan Dewanto., MM

    K006

    Penerapan perencanaan, pengorganisasian, implementasi, monitoring dan evaluasi praktik kedokteran gigi yang efektif dan efisien 

    Menguasai pengetahuan faktual mengenai dasar dasar manajemen (POACE), sistem perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan, dan evaluasi, pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut

    Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    K007

    Puskesmas

    Menguasai konsep dan prinsip dasar puskesmas, meliputi akreditasi puskesmas, penanganan limbah puskesmas, pelayanan UKP dan UKM, sistem pelaporan RS, dan Teknologi Informasi 

    Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat

    Kuliah

    1 x2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Ranto Hadiyatmoko

    K008

    Marketing dan Etikolegal

    Menguasai konsep dan prinsip dasar marketing dan etika kedokteran terkait prinsip norma, etika, disiplin dan hukum (SKDGI. 1.3.3) dan Dasar Etika dan hukum kesehatan, serta mengantisipasi kejadian tidak diharapkan atau nyaris cidera dari sisi etikolegal

    Manajemen Praktek Dokter Gigi

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Iwan Dewanto., MM

    K009

    Manajemen Logistik Praktik Dokter Gigi

    Menguasai pengelolaan logistik praktik kedokteran gigi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian efektifitas dan efisiensi penyimpanan dan aliran logistik, pelayanan dan informasi, hingga ke titik pemakaian untuk memenuhi keperluan praktik dokter gigi

    Manajemen Praktek Dokter Gigi

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Iwan Dewanto., MM

    K010

    Manajemen Pembiayaan (Manage Care) Praktik Dokter Gigi

    Menguasai pengelolaan pembiayaan praktek dokter gigi dan penetapan tarif, baik praktik drg secara mandiri atau kelompok

    Manajemen Praktek Dokter Gigi

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Iwan Dewanto., MM

     

    Pemanfaatan teknologi informasi untuk akses informasi kesehatan dan perawatan dalam meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan gigi mulut (Anggit Wirasto., ST., M.Eng)

    Menguasai teknologi informasi untuk akses informasi kesehatan dan perawatan dalam meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan gigi mulut.

    Teknologi Informasi

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    Anggit Wirasto., ST., M.Eng

    K012

    Teledentistry       (Digital Health as New Era of Health Care)   

    Menguasai konsep aplikasi dan ruang lingkup pelayanan teledentistry dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut 

    Manajemen Praktek Dokter Gigi

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    K013

    Manajemen dan tata laksana lingkungan kerja praktik sesuai standar pelayanan kedokteran gigi dan konsep green dentistry 

    Menguasai pengelolaan praktik dan lingkungan kerja yang ergonomik, sesuai konsep green dentistry serta penanganan limbah praktik secara mandiri atau kelompok.

    Manajemen Praktek Dokter Gigi

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    K014

    Manajemen Praktek Dokter Gigi untuk Special Need Care                                          

    Menguasai pengelolaan praktik dan lingkungan kerja yang ergonomik, sesuai konsep green dentistry serta penanganan limbah praktik secara mandiri atau kelompok untuk pelayanan pasien special need care.

    Manajemen Praktek Dokter Gigi

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Alfini Octavia., Sp. KGA

    K015

    Pencegahan dan pengendalian infeksi pada fasilitas pelayanan kesehatan

    Menguasai prinsip-prinsip Pencegahan dan pengendalian infeksi dalam praktik kedokteran gig

    Manajemen Praktek Dokter Gigi

    Kuliah

    1 x2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    K016

    Patient Safety dan K3 pada Kedokteran Gigi

    Menguasai prinsip-prinsip keselamatan pasien (patient safety) serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tenaga medis dan tenaga administrasi kesehatan dalam praktik kedokteran gig

    Manajemen Rumah Sakit

    Kuliah

    1 x2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    K017

    Akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan sekunder

    Menguasai prinsip-prinsip Akreditasi pada pelayanan kesehatan sekunder

    Manajemen Rumah Sakit

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH

    K018

    Identifikasi perilaku kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari Perencaan praktik dokter gigi

    Menguasai prinsip dasar identifikasi perilaku kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut

    Sosiologi KG

    Kuliah

    1 x2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Sri Utami., MPH

    K019

    Peningkatan Motivasi Perilaku Hidup Sehat Individu, Keluarga dan Masyarakat di Bidang Kesehatan Gigi dan Mulut dalam implementasi praktik dokter gigi (drg. Novitasari R.A., MPH)

    Memotivasi perilaku hidup sehat individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut.

    Edukasi KG

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Novitasari R.A., MPH

    K020

    Kepemimpinan dalam organisasi kesehatan

    Mampu menerapkan kerangka berfikir sebagai pemimpin dalam organisasi kesehatan

    Manajemen Kesehatan

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. Iwan Dewanto., MM

    K021

    Permasalahan Umat dan Pemecahannya

    Menguasai pengetahuan tentang ilmu dan konsep belajar dari sudut pandang dan prinsip agama islam

    Islamic Revealed Knowledge (IRK)

    Kuliah

    1 x 2 jam x 0.0625

    0,125

    drg. M. Sulchan Ardiansyah Sp. Ort  

     

     

     

     

    1. Pre-assesment

    Proses pembelajaran dalam Blok wajib diikuti oleh mahasiswa sebagai syarat dapat mengikuti ujian akhir blok, ketentuan peserta ujian blok adalah memenuhi ketentuan sbb:

    1. Kehadiran Kuliah = 75%

    Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 75% karena sesuatu hal, tidak diperkenankan mengikuti MCQ. 

    1. Kehadiran Tutorial = 100%

    Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100% karena sesuatu hal, wajib meminta ijin kepada penanggungjawab blok.

    1. Kehadiran Skills Lab dan FST = 100%

    Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100% karena sesuatu hal, wajib meminta ijin kepada penanggungjawab blok, untuk kemudian mengurus proses inhal pada penanggungjawab kegiatan (Skills lab/FST)

    1. Fasilitas

    Fasilitas pendukung pembelajaran di FKG UMY yang dapat dimanfaatkan guna menempuh blok ini, terdiri dari :

    1. Dua (2) ruang kuliah minitheater yang masing-masing dilengkapi dengan 1 komputer akses internet, LCD  projector, audio recorder, dan AC
    2. Dua belas (12) ruang tutorial untuk kegiatan small group discussion dengan kapasitasa 12-15 mahasiswa, dimana diruang tutorial dilengkapi perlengkapan audivisial, komputer, mini perpustakaan, loker dan AC
    3. Satu (1) ruang skill lab (dental simulator)
    4. Dua (2) laboratorium (komputer)
    5. Satu (1) ruang perpustakaan PBL bersama
    6. Hot spot area di lingkungan UMY
    7. Evaluasi

    Penilaian hasil belajar digunakan penilaian formatif dan sumatif, Penilaian firmatif adalah penilaian harian menggunakan chek list kegiatan, laporan, kuis, dll, sedangkan penilain sumatif menggunakan ujian tertulis (MCQ) dan ujian praktek (OSCE).

    Nilai akhir blok akan diambil dari komponen pembelajaran yang ada dalam blok dengan bobot penilan sbb :

    40% hasil MCQ

    30% tutorial (proses diskusi 50%, SOCA 30%, tugas mandiri 20%)

    30% OSCE 

    Mahasiswa akan dinyatakan lulus blok Keterampilan belajar jika memenuhi evaluasi nilai akhir sebagai berikut :

    Skor minimal MCQ adalah 60

    Skor minimal OSCE adalah 60

    Skor minimal SOCA adalah 60

    Bagi mahasiswa yang belum memenuhi skor minimal pada 3 komponen di atas diwajibkan mengikuti ujian remediasi blok sesuai jadwal dari bagian akademik.

    1. Sumber Belajar
      1. Textbook

    Azwar, A., 1996, Pengantar Admisitrasi Kesehatan, Binarupa Aksara.

    Budiarto, E. dan Anggraeni, D., Pengantar Epidemiologi, EGC, Jakarta

    Depkes R.I., 2003, Surveilans Epidemiologi Penyakit, Jakarta.

    Gregg, M., Epidemiologi Lapangan, Edisi 3

    Kasjono, H.S. dan Kristiawan, H.B., 2009, Intisari Epidemiologi, Mitra Cendikia Press, Jogjakarta.

     

    Rothman, K. and Greenland, S., 1998, Modern Epidemiology, Lippincott.

    Teutsch, S.M. and Churchill, R.E., 2000, Principles and Practice of Public Health Surveillance, Oxford University Press.

    WHO, 2013, Oral Health Surveys: Basic Methods, Fifth Edition.

    1. Pakar
      1. drg. Iwan Dewanto, MM., PhD
      2. drg. M. Sulchan Ardiansyah, Sp.Ort.
      3. drg. Sri Utami, MPH
      4. Dr.drg. Rr. Pipiet Okti K., MPH.
      5. drg. Novitasari Ratna Astuti, MPH.
      6. Muhammad Endrio Susilo, S.H., MCL
      7. Prof. drg. Suryono., PhD
      8. drg. Ranto Hadiyatmoko
      9. drg. Alfini Octavia., Sp. KGA
      10. Anggit Wirasto., ST., M.Eng

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    SUPLEMEN

     

     

     

    PETUNJUK TUTORIAL

    PETUNJUK SKILLS LAB

    PETUNJUK PLENARY DISCUSSION

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    SOP TUTORIAL

    A. TUJUAN

    Manual prosedur proses tutorial ini bertujuan untuk menertibkan dan mengkoordinasikan mekanisme proses pelaksanaan tutorial agar sesuai dengan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal. 

    B. RUANG LINGKUP


    • • SOP Tutorial ini mencakup waktu pelaksanaan tutorial, prosedur pelaksanaannya, aturan berpakaian, kehadiran, dan aturan ketidakhadiran.

    • • SOP ini berlaku hanya untuk proses pelaksanaan tutorial mahasiswa program studi Kedokteran Gigi FKG UMY. 

    C. PEDOMAN 

    C.1

    Kegiatan tutorial dilaksanakan di setiap Blok sesuai dengan jadwal tutorial yang telah disusun oleh tim Blok sebelum kegiatan Blok berlangsung.

    C.2

    Kegiatan tutorial mencakup kegiatan tutorial pada kelompok tutorial dan kegiatan plenary discussion Bahasa Inggris dan plenary discussion Bahasa Indonesia.

    C.3

    Jumlah kehadiran mahasiswa dalam kegiatan tutorial adalah 100% dari seluruh kegiatan tutorial. Jika tidak memenuhi maka tidak bisa mengikuti ujian SOCA.

    C.4

    Kegiatan tutorial wajib dihadiri oleh Tim Blok.

    D. PROSEDUR 

    D.1

    Tutorial Pagi dimulai pukul 07.30 – 09.10 

     

    Tutorial Siang dimulai pukul 09.30 – 11.10 

    D.2

    Mahasiswa memulai kegiatan pada 10 menit pertama dengan menghafal surat Al-Qur’an sesuai dengan target hafalan blok oleh P3KI. 

    D.3

    Bagi mahasiswa yang tidak mengumpulkan tugas mandiri jurnal dan resume jurnal yang ditulis tangan pada pertemuan kedua scenario PBL yang telah ditetapkan, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan tutorial.

    D.4

    Aturan kehadiran :

     

    a. Hadir tepat waktu sesuai dengan ketentuan. 

     

    b. Keterlambatan <15 menit tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan tutorial. 

     

    c. Keterlambatan >15-30 menit tetap harus mengikuti tutorial tetapi tidak mendapatkan nilai kegiatan dari tutor. 

     

    d. Keterlambatan >30 menit tidak diperkenankan mengikuti kegiatan tutorial.

    D.5

    Aturan berpakaian: 

     

    a. 

    Memakai pakaian yang rapi, sopan, tidak ketat, tidak menerawang, dan tidak memakai pakaian berbahan jeans.

     

    b. 

    Bagi mahasiswa perempuan wajib memakai jilbab, memakai rok/kulot/celana kain yang tidak ketat.

     

    c. 

    Bagi mahasiswa laki-laki menggunakan kemeja/kaos berkerah dan potongan rambut pendek rapi. Tidak diperkenankan menggunakan jaket/hoodie/topi di dalam ruang perkuliahan.

     

    d. 

    Semua mahasiswa wajib menggunakan sepatu (bukan selop atau sepatu sandal).

    D.6

    Presensi kegiatan tutorial termasuk kegiatan plenary discussion Bahasa Indonesia dan plenary discussion Bahasa inggris adalah sebesar 100% sebagai syarat dapat mengikuti ujian SOCA. 

    D.7

    Ijin ketidakhadiran yang mendapat penggantian tugas berupa presentasi, adalah sebagai berikut: 

     

    a. 

    Ijin karena sakit, dibuktikan dengan keterangan dokter

     

    b. 

    Ijin karena berita duka cita keluarga inti, yang dibuktikan dengan surat ijin dari keluarga

     

    c. 

    Mengalami kecelakaan/halangan di jalan ketika menuju tempat tutorial

     

    d. 

    Ijin karena menjalankan ibadah Umroh reguler

     

    e.

    Ijin karena ditugaskan mewakili institusi yang dibuktikan dengan surat keterangan dari bagian akademik 

     

    Note: Surat keterangan dapat diberikan kepada tim Blok maksimal H+3 dari ketidakhadiran. 

    D.8

    Penggantian tugas berupa presentasi terkait scenario kasus tutorial yang ditinggalkan kepada tim blok sesuai dengan jadwal yang ditentukan sebelum ujian SOCA. Kegiatan presentasi dapat dilaksanakan secara luring (offline) atau daring (online) sesuai dengan kesepakatan tim Blok. Tim Blok wajib melakukan penilaian berdasarkan hasil presentasi mahasiswa dengan nilai maksimal 65. 

    D.9

    Mahasiswa yang tidak hadir pada saat presentasi maka mengulang kegiatan tutorial pada tahun berikutnya. 

    D.10

    Apabila ketidakhadiran tanpa alasan yang telah ditetapkan pada D.7, dengan jumlah ketidakhadiran tanpa alasan kurang dari 25% kegiatan tutorial, maka diperbolehkan mengikuti presentasi dengan pembayaran penggantian tugas berupa presentasi. 

    D.11

    Apabila ketidakhadiran tanpa alasan yang telah ditetapkan pada D.7, dengan jumlah ketidakhadiran tanpa alasan lebih dari 25% kegiatan tutorial maka harus mengulang kegiatan tutorial pada tahun berikutnya. 

    D.12

    Mahasiswa yang menjalankan ibadah haji maka tidak dapat mengikuti kegiatan tutorial dan gugur blok serta mengulang kegiatan tutorial pada tahun berikutnya.

    D.13

    Pengulangan kegiatan tutorial mengikuti aturan pengulangan Blok yang ditetapkan oleh bagian akademik.

    D.14

    Mahasiswa wajib mematuhi aturan yang ada dan menjaga sopan santun dalam kegiatan tutorial. 

     

     

     

     

    PETUNJUK TEKNIS TUTORIAL 

     

    1. PENDAHULUAN

    Kegiatan small group discussion (tutorial) dalam kurikulum tahap sarjana PSPDG UMY menggunakan pendekatan pada dua metode pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL) dan Case Based Learning(CBL). Penggunaan dua metode ini dimaksudkan untuk memberikan variasi pengalaman belajar kepada mahasiswa. Untuk pembelajaran di tahun awal, kegiatan diskusi tutorial lebih banyak menggunakan pendekatan metode PBL. Pada tahun ke tiga dan ke empat bentuk tutorial lebih banyak menggunakan metode CBL.

    Problem-based Learning (PBL) menghadirkan suatu perubahan yang besar, luas dan kompleks dalam praktek pendidikan khususnya dalam pendidikan profesional seperti pendidikan kedokteran. Pembelajaran dalam PBL didasarkan pada empat prinsip modern yang menjadi pengertian pembelajaran yaitu konstruktif, belajar mandiri, kolaboratif dan pembelajaran kontekstual (Dolmans, et. al., 2005). Dalam pembelajaran PBL perkuliahan bukanlah sumber utama dalam proses belajar mahasiswa. Untuk memacu diskusi dan self directed learning, menstimulasi dan meningkatkan cara berfikir mahasiswa, digunakanlah kasus /problem. 

    Penggunaan problem/kasus dalam PBL membuat pembelajaran dalam PBL menjadi konstruktif dan kontekstual.  Kasus merupakan titik awal dalam kegiatan pembelajaran mahasiswa dalam pembelajaran berbasis masalah. Kasus digunakan untuk menggambarkan fenomena tertentu yang menimbulkan suatu pertanyaan dan membutuhkan suatu penjelasan. Isu pembelajaran yang muncul selanjutnya menjadi pemicu mahasiswa dalam proses belajar mandiri (Dolmans 2005, Niemen, et. al., 2006).

     

     

     

     

     

     

    1. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

    Dalam modul Basic Learning and Professionalism ini terdapat 4 skenario terdiri dari 3 skenario dalam bahasa Indonesia untuk diskusi dengan pendekatan PBL (3X pertemuan), dan 1 skenario dalam bahasa Inggris (1X pertemuan). 

    Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari sekitar 10 sampai 13 mahasiswa dan dibimbing oleh satu orang tutor sebagai fasilitator. Dalam diskusi tutorial perlu ditunjuk satu orang sebagai ketua diskusi dan satu orang sebagai sekretaris, di mana keduanya akan bertugas sebagai pemimpin diskusi. Ketua diskusi dan sekretaris ditunjuk secara bergiliran untuk setiap skenarionya agar semua mahasiswa mempunyai kesempatan berlatih sebagai pemimpin dalam diskusi. Oleh karena itu perlu difahami dan dilaksanakan peran dan tugas masing-masing dalam tutorial sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

    Sebelum diskusi dimulai tutor akan membuka diskusi dengan perkenalan antara tutor dengan mahasiswa dan antara sesama mahasiswa. Setelah itu tutor menyampaikan aturan dan tujuan pembelajaran secara singkat. Ketua diskusi dibantu sekretaris memimpin diskusi dengan menggunakan 7 langkah atau seven jumps untuk mendiskusikan masalah yang ada dalam skenario. Seven jumps meliputi:

    1. mengklarifikasi istilah atau konsep.
    2. menetapkan permasalahan.
    3. menganalisis masalah.
    4. menarik kesimpulan dari langkah 3.
    5. menetapkan tujuan belajar.
    6. mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)
    7. mensintesis/menguji informasi baru.

     

     

     

     

     

          DEFINISI

    1. Mengklarifikasi Istilah atau Konsep

    Istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan, kamus umum, kamus kedokteran dan tutor.

    1. Menetapkan Permasalahan

    Masalah-masalah yang ada dalam skenario diidentifikasi dan  dirumuskan dengan jelas.

    1. Menganalisis Masalah

    Masalah-masalah yang sudah ditetapkan dianalisa dengan brainstorming. Pada langkah ini setiap anggota kelompok dapat mengemukakan penjelasan tentative, mekanisme, hubungan sebab akibat, dll tentang permasalahan.

    1. Menarik Kesimpulan dari Langkah 3

    Disimpulkan masalah-masalah yang sudah dianalisa pada langkah 3 

    1. Menetapkan Tujuan Belajar

    Pengetahuan atau informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dirumuskan dan disusun sistematis sebagai tujuan belajar atau tujuan instruksional khusus (TIK).

    1. Mengumpulkan Informasi Tambahan (Belajar Mandiri)

    Kebutuhan pengetahuan yang ditetapkan sebagai tujuan belajar untuk memecahkan masalah dicari dalam bentuk belajar mandiri melalui akses informasi melalui internet, jurnal, perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar.

    1. Mensintesis / Menguji Informasi Baru

    Mensintesis, mengevaluasi dan menguji informasi baru hasil belajar mandiri setiap anggota kelompok.

    Setiap skenario akan diselesaikan dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan. Langkah 1 s/d 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah 6 dilakukan di antara pertemuan pertama dan kedua. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua. 

    Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu mahasiswa dalam cara memecahkan masalah tanpa harus memberikan penjelasan atau kuliah mini.

    Dalam diskusi tutorial, tujuan instruksional umum atau TIU dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan tujuan belajar. Ketua diskusi memimpin diskusi dengan memberi kesempatan setiap anggota kelompok untuk dapat menyampaikan ide dan pertanyaan, mengingatkan bila ada anggota kelompok yang mendominasi diskusi serta memancing anggota kelompok yang pasif selama proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brain storming bila dirasa sudah cukup dan memeriksa skretaris apakah semua hal yang penting sudah ditulis. Ketua diskusi dibantu sekretaris yang bertugas menulis hasil diskusi dalam white board atau flipchart. 

    Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning atmosphere disertai iklim keterbukaan dan kebersamaan yang kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa khawatir apakah pendapatnya dianggap salah, remeh dan tidak bermutu oleh teman yang lain, karena dalam tutorial yang lebih penting adalah bagaimana mahasiswa berproses memecahkan masalah dan bukan kebenaran pemecahan masalahnya. 

    Proses tutorial menuntut mahasiswa agar secara aktif dalam mencari informasi atau belajar mandiri untuk memecahkan masalah. Belajar mandiri dapat dilakukan dengan akses informasi baik melalui internet (journal ilmiah terbaru), perpustakaan (text book & laporan penelitian), kuliah dan konsultasi pakar. 

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

             Bagan 1. Step 1-5 dari seven jumps tutorial PBL  

    Tutor membuka diskusi

    Kelompok memilih ketua dan sekretaris 

    Salah satu mahasiswa membacakan kembali skenario 

    STEP 1 

    Mengklarifikasi Istilah atau Konsep

     

    STEP 2 

    Menetapkan Permasalahan

    STEP 3 

    Menganalisis Masalah

    STEP 4 

    Menarik Kesimpulan dari Langkah 3

    STEP 5

    Menetapkan Tujuan Belajar

     

    Bagan 2. Step 7 dari seven jump

    Tutor membuka diskusi

    STEP 7 

    Setiap mahasiswa memaparkan hasil belajar mandiri dari step 6

     

    KETUA memaparkan tujuan belajar mandiri dari pertemuan terdahulu 

    Tutor memberikan feed back terkait hasil diskusi

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    CHECK LIST PENILAIAN TUTORIAL PBL

     

    Komponen yang dinilai setiap pertemuan dalam tutorial PBL sebagai berikut.

     

    No 

    Komponen penilaian

    (1) 

    (2)

    (3)

    (4)

     

    PENGUASAAN MATERI

     

     

     

     

    1

    Persiapan materi 

     

     

     

     

    2

    Kemampuan menyampaian pengetahuan yang sudah dimiliki (brainstorming) atau menyampaikan informasi baru hasil self study sesuai EBD

     

     

     

     

    3

    Kemampuan berfikir kritis terhadap problem/case

     

     

     

     

    4

    Keaktifan individu dalam diskusi kelompok

     

     

     

     

     

    KEMAMPUAN BEKERJASAMA DALAM GRUP

     

     

     

     

    5

    Kerjasama dalam grup (bertanggung jawab sesuai dengan peran masing-masing)

     

     

     

     

    6

    Kemampuan mendengar secara aktif/perhatian pada kegiatan diskusi

     

     

     

     

    7

    Membuat  kesimpulan hasil analisis kasus

     

     

     

     

     

    KEMAMPUAN TIAP INDIVIDU BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN

     

     

     

     

    8

    Kemampuan sikap dan komunikasi 

     

     

     

     

    9

    Perhatian penuh pada proses diskusi

     

     

     

     

    10*

    Datang tepat waktu

     

     

     

     

    TOTAL SKOR

     

     

     

    Keterangan skor 

    Nilai     = (total skor /skor max ) x 100

                =

    4 :  Very Good (selalu)

    3 :  Good (sering)

    2 :  Satisfactory (kadang kadang)

    1 :  Unsatisfactory (tidak pernah)

     

    Keterangan poin 10*

    1 : terlambat < 15 menit 

    2 : terlambat < 10 menit 

    4 : tepat waktu



  • TUTORIAL

    SKENARIO 1

    A Public Health Center in Yogyakarta is preparing accreditation as part of efforts to improve the quality of Public Health Center services. One of the required documents is evidence elucidating that the Public Health Center has fulfilled the main obligations and functions in accordance with the regulations. The Public Health Center health services must prioritize a promotive-preventive program, including UKP and UKM, carried out by teamwork and cross-sectoral collaboration coordination to improve community empowerment that can increase the health awareness. Furthermore, by the implementation of National Health Insurance (JKN), Public Health Center also has to provide Pratama Medical Services in accordance with the regulations. The process of the health center management must be carried out from the beginning, starting from the compulsory health program planning, support, development to the evaluation of the implementation utilizing the health indicators determined by the government.