BLOCK 2 Study Guide
BLOCK 02
HUMAN STRUCTURE, GROWTH, AND DEVELOPMENT
BLOCK 02
Human Structure, Growth, and Development merupakan blok kedua dari Kurikulum tahap sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY. Capaian pembelajaran blok ini meliputi capaian pembelajaran sikap, keterampilan umum, pengetahuan dan keterampilan khusus yang telah disesuaikan dengan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) yang ditetapkan oleh DIKTI dan mengacu standar kompetensi dokter gigi dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Blok ini berisi bahan kajian terkait prinsip pembelajaran di perguruan tinggi khususnya pada fakultas kedokteran yang meliputi konsep ilmu kedokteran dasar, ilmu kedokteran gigi dasar, dasar komunikasi dokter gigi dengan pasien serta keterlibatan perkembangan teknologi dalam bidang kedokteran. Kajian kritis tentang Evidence Based Dentistry (EBD) juga menjadi salah satu keterampilan yang diajarkan dalam pembelajaran setiap blok dalam kurikulum 2017 (kurikulum 3.5th) ini. Kemampuan untuk memiliki pemahaman yang comprehensive terhadap konsep biologis manusia hingga pada tingkat seluler dan mekanistik sangat diperlukan sebagai dasar pertimbangan atas keputusan diagnosis serta tindakan medis yang akan ditetapkan. Target pencapaian kemampuan ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Gigi (SKDGI) khususnya pada domain 2, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan kedokteran dan kedokteran gigi.
Diharapkan setelah mengikuti proses pembelajaran blok ini mahasiswa akan dapat menggunakan pengetahuan dasar ilmu kedokteran dan kedokteran gigi secara integrative, supportive, dan penuh tanggungjawab dalam pengambilan suatu keputusan medis yang juga adaptive terhadap perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang kedokteran gigi yang ada. Serta mampu menjadi tenaga medis yang senantiasa mengikuti perkembangan ilmu dan keahlian profesi dokter gigi (Long life learner) serta turut dalam pengembangan diri secara aktif yang menjadi ciri pembelajaran orang dewasa (adult learning).
SKENARIO TUTORIAL
SKENARIO 1 (PBL)
Baru-baru ini, rumah sakit gigi dan mulut kami menerima kasus rujukan atas seorang pria berusia 27 tahun yang menunjukan tanda dan gejala klinis pada rahang yang tampak bengkak tanpa adanya rasa sakit di pipi kirinya. Pemeriksaan lebih lanjut pasca dilakukannya terapi bedah pada kasus ini menunjukan adanya peningkatan ekspresi Ki67 yang lebih tinggi daripada jaringan sekitarnya dengan metode pemeriksaan IHC. Ahli patologi molekuler menyarankan dokter gigi yang merawatnya untuk memeriksakan juga tingkat ekspresi P16, p53, dan Gankyrin baik pada tingkat gen maupun ekspresi protein.
SKENARIO 2 (PBL)
Seorang gadis berusia 14 tahun didiagnosa memiliki agenesis pada seluruh premolar pertama dan kedua rahang atasnya, insisivus pertama dan premolar kedua sebelah kiri rahang bawah. Ayahnya (juga diketahui) memiliki kondisi serupa ini pada gigi premolar pertama dan kedua rahang atas, molar ketiga sebelah kiri rahang atas, insisivus kedua dan premolar kedua rahang bawah, serta kedua molar ketiga rahang bawahnya. (Kejadian) Agenesis pada saudara laki-laki pasien juga telah dikonfirmasi melalui proses wawancara. (Pada kasus ini) tidak ditemukan adanya kelainan fisik lainnya, seperti pada kuku, kulit, rambut, maupun kelenjar keringat. (Pada) pasien dilakukan pemeriksaan terkait kemungkinan adanya mutasi gen. Hasil pemeriksaan secara seksama menunjukkan bahwa pasien memiliki mutasi gen MSX1 (yang juga terjadi pada keluarga pasien) dengan sifat pewarisan dominan-autosomal non-sindromik.
SKENARIO 3 (PBL)
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang ke departemen bedah mulut suatu rumah sakit gigi dan mulut dengan keluhan adanya perdarahan gusi, rasa sakit pada gigi-geliginya, gusi yang terasa membesar, dan gigi-geligi yang tampak memanjang. Dari hasil pemeriksaan rongga mulut, pasien memiliki status kebersihan rongga mulut yang buruk. Pada pemeriksaan lebih lanjut diketahui adanya keterkaitan penyakit yang diderita pasien ini dengan abnormalitas proses pernafasan yang ditandai dengan adanya perubahan penurunan kapasitas fosforilasi oksidatif, dimana sel dengan aktivitas metabolik tinggi menjadi sangat terpengaruh oleh karena adanya penurunan pernafasan aerobik ini. Pasien diketahui masih mengkonsumsi phenytoin hingga saat ini oleh karena adanya riwayat kejang.
SKENARIO 4 (PBL)
Taurodontisme terbentuk oleh karena adanya kelainan arah pemanjangan HERS dari (arah) mahkota, terkait dengan area perluasan proliferasi yang lebih dari mesenkim akar gigi sekitarnya. Pada gigi-gigi dimana sudut pemanjangan HERS dari mahkota sangat lebar dan juga lebih tegak. HERS yang mengalami mutasi, gagal mencapai pusat gigi pada area furkasi yang normal, yang akhirnya Taudontisme gigi ini terbentuk. Manisfestasi secara klinis (umumnya dinamis) bervariasi, akan tetapi dengan adanya sedikit perubahan pada sudut dan proliferasi akan dapat mengarah pada pembentukan furkasi normal atau tertunda.
SCENARIO IN ENGLISH
An 81-year-old woman was admitted to the central health care facility because of severe and persistent abdominal stiffness sensation and some pain in her lower limbs, poorly controlled by analgesics. In the preceding 4 years, her feet and ankles had swelled, and she experienced progressive shortened breath. Her blood pressure had been recorded as 160/100 mmHg, and she had been placed on diuretics (initially hydrochlorothiazide, later furosemide), which were later increased because of ‘wet lung’. Potassium supplements and digoxin were also prescribed. Additionally, laboratory examination indicated the level of Mg2+ in the serum was around 0.3% of total body fluid.
2nd Block Communication Skills-Lab (scenario)
(Informasi umum)
Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun ditemani ayahnya datang ke rumah sakit gigi dan mulut dengan kondisi beberapa gigi permanen yang belum tumbuh baik di rahang atas maupun rahang bawah. Dia dirujuk ke Departemen Kedokteran Gigi Pediatrik dengan keluhan utama pada penampilannya yang kurang baik oleh karena adanya jarak diantara gigi-geliginya. Riwayat medis mengungkapkan tidak adanya penyakit sistemik.
MODUL PRAKTIKUM
BACAAN
KOMUNIKASI BLOK
Buatlah semacam video atau vlog-edukatif (boleh berkelompok dg maksimal terdiri dari 3 mahasiswa)
Ketentuan:
1. Mencantumkan identitas (nama dan NIM penyusun) pada bagian akhir video edukatif
2. Mencantumkan logo UMY, PRODI dan nama Blok penugasan (dalam hal ini Blok 2-Human Structure, Growth and Development)
3. Judul interaktif, menarik, dan ilmiah
4. Sopan dan tidak melanggar kaidah-kaidah ke-Islaman dan nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan
5. Dianjurkan untuk dapat menambahkan muatan-muatan da'wah ke-Islaman dalam video atau vlog-edukatif yang akan dibuat
5. Konten menarik dan inovatif-kreatif
6. Memilih dasar konten/materi bahasan dalam video atau vlog edukatif dari salah satu dari konten yang telah ditentukan sebagai berikut