Alat dan bahan:
- K-file
- Endoblok
- Apeks locator
- Rubber dam set
Suplemen (Electronic Apex Locator)
Electronic Apex Locator (EAL) merupakan alat yang digunakan untuk membantu menentukan panjang kerja dalam perawatan saluran akar selain teknik radiograf, taktil dan penggunaan paper point. Penggunaan teknik taktil dan paper point semakin jarang digunakan karena tingkat akurasi yang tidak baik, sedangkan penggunaan radiograf masih digunakan dan menjadi standar prosedur perawatan saluran yang dikombinasikan dengan penggunaan EAL. Penggunaan EAL yang dikombinasikan dengan radiograf dilaporkan mampu meningkatkan kualitas pengukuran saluran akar (risiko distorsi pada radiograf), serta mengurangi paparan radiograf.
EAL merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip electrical resistance pada membran mukosa dan jaringan periodontal dengan arus 6,5kΩ pada setiap bagian dari jaringan periodontal. Custer (1918) merupakan orang yang pertama mengukur panjang saluran akar menggunakan arus listrik. Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Suzuki (1942) yang memperlihatkan kekonsistenan dari electrical resistance antara instrumen di dalam saluran akar dan elektroda yang dipasangkan pada membran mukosa mulut dan cara kerja tersebut dapat mengukur panjang saluran akar. Tahun 1962, Sunada mengembangkan EAL komersial dengan merancang sebuah alat yang dapat digunakan langsung untuk mengukur panjang saluran akar.
EAL generasi pertama bekerja berdasarkan resistensi antara dua elektroda untuk menentukan lokasi dentin-cemento junction di dalam saluran. Generasi pertama EAL berupa the root canal meter (Onuki Medical Co., Tokyo, Japan) yang dikembangkan pada tahun 1969. Generasi pertama EAL ini menggunakan metode hambatan dan arus bolak-balik pada 150 Hz. Kelemahan alat generasi pertama ini adalah adanya electric shock (rasa sakit) yang sering dirasakan pasien karena arus yang digunakan adalah arus yang besar, sehingga pengembangan dilakukan dengan merilis Endodontic Meter dan Endodontic Meter S II (Onuki Medical Co.) yang menggunakan arus kurang dari 5 μA. Alat lain generasi pertama adalah Dentometer (Dahlin Electromedicine, Kopenhagen, Denmark) dan Endo Radar (Elettronica Liarre, Imola, Italia). Alat ini dilaporkan tidak menghasilkan pengukuran yang lebih baik dibandingkan dengan radiograf, dengan hasil lebih panjang atau lebih pendek secara signifikan dari panjang kerja yang diterima. Generasi kedua EAL menggunakan single frequency impedance yang mengukur panjang saluran akar menggunakan frekuensi yang berbeda. Beberapa produk dari generasi kedua ini telah dilengkapi dengan bunyi beep ketika ujung instrumen menyentuh ujung saluran akar. Kelemahan EAL generasi kedua adalah intoleran terhadap cairan, sehingga tidak dapat digunakan jika berkontak langsung dengan larutan irigasi seperti sodium hipoklorit dan cairan konduktif lainnya di dalam saluran akar. Generasi ketiga EAL hampir menyerupai generasi kedua. Alat ini menggunakan berbagai macam frekuensi untuk menentukan panjang dari saluran akar, serta memiliki perangkat yang lebih canggih (mikroprosesor dan mampu memproses perhitungan algoritma) dan akurat dengan tingkat akurasi mencapat 80%-90%. EAL generasi keempat berbasi resistansi dan kapasitansi dalam komponen utamanya, sehingga mampu meminimalisir kesalahan pembacaan karena kombinasi yang berbeda dari EAL generasi keempat ini memberikan pembacaan impedansi yang sama. Beberapa frekuensi yang digunakan dapat mengkompensasi kondisi saluran akar, sehingga EAL generasi ini diklaim lebih toleran terhadap kelembapan. Tahap perkembangan EAL selanjutnya telah banyak dilaporkan. EAL yang lebih modern mampu mendeteksi perforasi akar hingga batas yang dapat diterima secara klinis dan mampu membedakan adanya perforasi besar dan kecil dalam saluran akar. Selain itu, EAL juga telah dilaporkan mampu mendeteksi adanya koneksi antara saluran akar dan membran periodontal seperti pada kasus fraktur akar, crack dan resorpsi internal atau eksternal. Inovasi lain yang telah banyak berkembang saat ini adalah penggabungan (integrasi) EAL dengan motor endodontik, sehingga kontrol panjang kerja saluran akar lebih mudah dilakukan.
Pada generasi terbaru, komponen EAL umumnya terdiri dari 1) Elements Diagnostic Unit, 2) file clip, 3) vitality probes, 4) lip hook, 5) satellite (tidak selalu ada). Elements Diagnostic Unit (EDU) merupakan komponen utama EAL yang berfungsi untuk memproses pengukuran panjang saluran akar, kemudian menampilkan hasil pengukuran melalui monitor digital dengan tampilan yang informatif, sehingga pembacaan lebih mudah dibaca. Sebagian besar EAL generasi terkini dilengkapi fitur bungi beep untuk menambah informasi pembacaan pengukuran panjang saluran akar. File clip dan vitality probe merupakan bagian dari EAL yang disentuhkan pada file endodontik yang masuk ke dalam saluran akar, sehingga menghubungkan arus listrik dari saluran akar ke EDU, sedangkan lip hook adalah bagian dari EAL yang dipasangkan pada sudut bibir pasien saat pengukuran panjang kerja.
Keterangan: A, Elements Diagnostic Unit; B, file clip; C, vitality probes; D, lip hook; E, satellite
Sumber: Ingle, S., 2008, Endodontic, 6th ed, Mosby
Suplemen (Rubber Dam)
Tahapan pemasangan rubber dam:
- Tentukan elemen gigi yang akan dipasang, kemudian tentukan jenis clamp.
- Siapkan rubber sheet lalu dipetakan pada rubber stamp dan elemen gigi yang akan dipasang rubber dam ditandai dengan spidol/bolpoin.
- Ambil rubber punch dan tentukan ukuran lubang sesuai elemen gigi dan ukuran gigi (gigi anterior lubang nomor 1-2 dan gigi posterior lubang nomor 3-4).
- Lubangi rubber sheet pada bagian yang sudah ditandai dengan rubber punch.
- Pasang clamp pada rubber sheet menggunakan forcep, kemudian pasang ke elemen gigi yang telah ditentukan, hingga bagian servikal gigi.
- Rapikan rubber sheet yang masih menutupi clamp dengan plastis instrumen.
- Pasangkan rubber dam frame.