Topic outline

  • PENGANTAR BLOK

    Assalamu'alaikum wr.wb.

    Ibadah haji adalah ibadah yang diwajibkan bagi umat manusia untuk mengadakan perjalanan ke Baitullah pada waktu yang telah ditentukan. Ibadah haji juga merupakan salah satu rukun Islam yang ke lima.

    Konsekuensi perintah untuk melakukan ibadah haji menyebabkan ibadah ini akan selalu ada sampai akhir jaman.

    Ibadah haji yang dilakukan di Arab Saudi memiliki faktor risiko kesehatan. Untuk itu tenaga kesehatan harus memiliki kemampuan untuk menangani dan mengkondisikan tingkat kesehatan yang optimal bagi jemaah haji Indonesia.

    Blok Kedokteran Haji merupakan blok elektif tahun ketiga dari kurikulum blok problem based learning atau PBL Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Blok kedokteran haji memiliki tujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar, klinis dan keterampilan pada pelayanan kesehatan untuk jemaah haji dan umroh yang nantinya dapat diterapkan saat mahasiswa lulus dan menjadi petugas kesehatan haji Indonesia.

    Penanggungjawab Blok

    dr. Agus Widiyatmoko, SpPD, MSc
    • BAHAN KULIAH

      • TUTORIAL 1

        SKENARIO 1

        Seorang calon jemaah haji pak Ali yang berusia 65 tahun mendapat pemberitahuan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo bahwa akan berangkat menjadi jemaah haji karena nomor porsi haji pak Ali terjadwal tahun depan. Pak Ali sudah mendaftar sejak 20 tahun yang lalu. Pak Ali memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 10 tahun terakhir dengan komplikasi neuropati pada kakinya. Selain itu pak Ali juga menderita hipertensi sejak 15 tahun yang lalu. Pak Ali adalah seorang perokok aktif sejak muda. Pak Ali mendapat terapi rutin Glimepiride 1x4mg, Metformin 3x500mg, Amlodipin 1x10mg dan HCT 1x1 tablet. Saat pemeriksaan tahap satu didapatkan Hb 9,5 gr%, gula darah puasa 150 mg/dL, HbA1C 8,5%, tekanan darah 170/100 mmHg. Pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan kardiomegali dan bronkhitis kronis dan EKG gambaran LVH. Puskesmas memberikan program untuk mempersiapkan agar pak Ali bisa mampu menjalani ibadah haji dengan baik. Pak Ali dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan terapi yang optimal guna dapat mengontrol gula darah dan tekanan darahnya. Pak Ali juga mengikuti tes kebugaran bagi jemaah haji yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
        Saat dilakukan imunisasi meningitis, pak Ali bertanya ke dokter untuk mencegah infeksi corona di Arab Saudi karena beliau merasa khawatir dengan infeksi MERS Cov yang mulai timbul lagi di Arab Saudi. Pak Ali khawatir MERS Cov ini nanti sama dengan kejadian COVID 19. Pak Ali disarankan untuk mendapatkan imunisasi tambahan.
        Akhirnya pak Ali harus berangkat ke embarkasi untuk persiapan penerbangan ke Arab Saudi. Saat di embarkasi dilakukan pemeriksaan ulang dan didapatkan beberapa kriteria layak terbang belum dipenuhi sehinggan pak Ali harus pindah kloter karena harus menjalani rawat inap untuk stabilisasi kondisi agar layak terbang.
      • TUTORIAL 2

        SKENARIO 2

        Pak Ali dinyatakan memenuhi syarat laik terbang dan di terbangkan ke Arab Saudi dengan kloter lain pada gelombang 1 keberangkatan ke tanah suci. Pak Ali nantinya di Mekkah akan dikembalikan ke kloter asalnya.
        Selama penerbangan pak Ali tidak mau minum karena takut sering ke kamar mandi pesawat. Saat tiba di Madinah, pak Ali tampak lemah dan mulai kehilangan konsentrasi. Saat antri di imigrasi pak Ali pingsan dan segera dibawa ke klinik bandara. Dokter kloter segera kontak dengan tim kesehatan Indonesia yang di bandara tentang kondisi pak Ali. Saat di periksa di klinik bandara gula darah pak Ali tinggi dan tekanan darahnya menurun, oleh dokter bandara dari Arab Saudi pak Ahmad dirujuk ke RS An Noor di Madinah untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Ketua regu dan rombongan karena takut pak Ali nanti bisa hilang kontak. Dokter kloter (TKHI) memastikan bahwa pak Ahmad akan berada dalam pantauan tim kesehatan Indonesia di Madinah.
        Saat selesai Arbain kloter pak Ali bergerak dari Madinah menuju ke Mekkah untuk menjalani umroh wajib. Pak Ali belum diperbolehkan kembali ke kloter karena masih dirawat di RS An Noor. Satu minggu kemudian pak Ali diperbolehkan pulang dan dilakukan evaluasi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Setelah persoalan administrasi paspor selesai pak Ali di evakuasi medis ke KKHI Mekkah. Setelah di evaluasi 1 hari di KKHI Mekkah pak Ahmad diperbolehkan kembali ke kloter asal dan memberitahu kloter yang dititipi sebelumnya. Saat melakukan umroh wajib pak Ali diwajibkan menggunakan masker, pak Ali merasa tidak sah umrohnya jika menggunakan masker dan menolak menggunakan masker. Namun di Masjidil Haram pak Ali dilarang masuk tanpa menggunakan masker.
        Satu minggu menjelang puncak haji, pak Ali kembali di bawa ke KKHI Mekkah karena tidak sadarkan diri saat di Masjidil Haram setelah selesai sholat Jumat. Pak Ali diduga terkena heat stroke, selain itu kakinya terdapat luka yang memburuk. Luka tersebut timbul karena pak Ahmad kehilangan sandal bebrapa sebelumnya saat di Masjidil Haram sehingga pulang ke hotel tanpa alas kaki padahal saat itu cuaca panas. Di KKHI Mekkah pak Ali langsung ditempatkan di tempat khusus untuk menurunakan suhu tubuh akibat heat stroke. Saat diperiksa didapatkan adanya gangren pada kaki kanan pak Ali. Tim dokter KKHI Mekkah merencanakan untuk merujuk pak Ali ke RS Arab Saudi tetapi pak Ahmad tidak mau karena takut di amputasi. Akhirnya pak Ali dirawat di KKHI. Saat dirawat di KKHI, 2 hari menjelang wukuf pak Ali menderita sepsis, sehingga harus masuk ICU KKHI Mekkah. Satu hari menjelang wukuf pak Ali syok septik. Tim dokter KKHI harus memutuskan apakah pak Ali ini ikut safari wukuf atau di badal hajikan. Tim dokter KKHI berkoordinasi dengan ketua kloter dan TKHI kloter membahas tentang kemungkinan tanazul awal bagi pak Ali.
      • Blue Print EB Kedoketran Haji

      • UJIAN ONLINE JARAK JAUH (UOJJ)/EB BLOK KEDOKTERAN HAJI

        Assalamu'alaikum warrohmatullohi wabarokatuh

        Berikut petunjuk teknis pelaksanaan ujian di blok 20 Ked. Haji yang akan dilaksanakan Rabu 20 Mei 2020

        • Cek koneksi di lokasi tempat mengerjakan ujian, pastikan koneksinya baik
        • Cek kembali apakah nama kalian berhak mengikuti ujian online jarak jauh melalui PJ Blok/pengajaran!

        (Hal yang sering menjadi tidak tercatat namanya adalah KRS/pembayaran, upload pakta integritas, upload tugas, pastikan sudah terlaksana semua). 

        Jadwal :

        • TRIAL : jam 11.00-11.30 WIB (30 menit)
        • UJIAN : jam 13.00-14.20 WIB (80 menit)

        Mohon diperhatikan Jadwal kegiatan dan catatan penting berikut :

        TRIAL : jam 11.00-11.30 WIB (30 menit)

        • Sifat : WAJIB 
        • Tujuan : cek koneksi, dengan mengerjakan 10 soal dummy, tidak mempengaruhi nilai
        • Akses akan dibuka pukul 11.00 WIB

        Catatan penting :

        mohon mahasiswa telah melakukan login dengan membuka file ujian dan memastikan dapat mengakses SEB selambatnya 15 menit sebelum waktu pelaksanaan mengerjakan soal trial.  Bila terjadi kendala login, segera menghubungi PJ ujian**.

        Toleransi keterlambatan login mengerjakan soal trial adalah 10 menit (jam 11.10 WIB), peserta yang melakukan login setelah jam tersebut tidak diijinkan mengikuti ujian.

        Bila pada saat waktu trial tidak ada laporan kendala login, maka dianggap semua mahasiswa telah berhasil melakukan trial dengan aplikasi SEB. Kendala yang dilaporkan setelah jam pelaksanaan waktu trial menggambarkan ketidakinginan mahasiswa mengikuti aturan ujian, maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian.

        UJIAN pukul 13.00-14.20 WIB (80 menit)

        • Akses akan dibuka pukul 12.30 WIB

        Catatan penting : mahasiswa telah melakukan login dengan membuka file ujian dan memastikan dapat mengakses SEB selambatnya 15 menit sebelum waktu pelaksanaan mengerjakan soal ujian.  Bila terjadi kendala login, segera menghubungi PJ ujian** (yang dilaporkan adalah kendala saat pelaksanaan ujian dengan syarat berhasil pada saat trial).

        Toleransi keterlambatan login mengerjakan soal adalah 10 menit (jam 13.10 WIB), peserta yang melakukan login setelah jam tersebut tidak diijinkan mengikuti ujian.

        Langkah:
        TRIAL

        1. Mahasiswa install https://safeexambrowser.org/download_en.html
        2. Buka file yang dikirim dari kampus (dobel klik), pastikan sudah menyimpan file sebelumnya
        3. Login seperti biasa, Bila gagal login/lupa pasword : ulang kembali login atau cek koneksi. Saat tetap tidak bisa login : silahkan hubungi PJ ujian**
        4. Mulai mengerjakan soal trial.

        Bila terjadi gagal next soal berikutnya tekan F5 (refresh), bila tetap gagal close SEB, cek koneksi, buka kembali SEB dan login ulang, bila tetap gagal silahkan lapor/menghubungi langsung PJ ujian**

        UJIAN

        1. Akses SEB dan lakukan langkah seperti saat trial sampai dengan berhasil login. 
        2. Mengerjakan soal ujian pada saat waktu yg telah ditentukan dan waktu akan berjalan otomatis 80 menit (75 menit mengerjakan soal dan 5 menit sebagai waktu cadangan)
        3. Bila terjadi gagal next soal berikutnya tekan F5 (refresh), bila tetap gagal close SEB, cek koneksi, buka kembali SEB dan login ulang, bila tetap gagal silahkan lapor/menghubungi langsung PJ ujian**
        4. Hasil ujian dapat dilihat langsung setelah semua peserta selesai ujian

        Format WA laporan kepada PJ ujian : nama_nim_ujian blok..._keluhan/masalah... 

        Aktifnya akun mahasiswa yang tidak aktif akan menjadi pengawasan kami dan menjadi pertimbangan nilai teman-teman seangkatan. Segala bentuk kecurangan akan ditindak dengan tegas dengan sangsi sampai dengan gugur blok.
        Mari berproses online dengan baik, jujur, dan laporkan segera bila menemukan kecurangan.

        Selamat Ujian, semoga sukses dan diberi kemudahan dan kelancaran😊

        Wassalamu'alaikum warrohmatullohi wabarokatuh

        ttd 

        Div. Assessment Medu PSPD FKIK UMY

        **No PJ Ujian : 08122797479 (dr Seshy)