DISKUSI ILMIAH

Nonton film 3D membuat pusing dan mual

Nonton film 3D membuat pusing dan mual

by 20110310145 Novan Riansyah -
Number of replies: 2

Film 3 dimensi terlihat begitu nyata sehingga bagi sebagian orang akan merasakan mual dan pusing setelah menontonnya. Peneliti menyebutkan mual akibat film 3D dengan istilah cybersickness. "Pusing, sakit kepala dan mual yang terjadi saat menonton film 3D atau IMAX akan membuat otak menerima informasi yang bertentangan dari indera," ujar Prof Andrea Bubka, yang meneliti cybersickness di St. Peter's College, Jersey City, seperti dilansir Livescience, Rabu (10/8/2011).

Ketika gambar hidup keluar dari layar, mata akan mengirimkan sinyal yang memberitahu otak bahwa tubuh sedang bergerak. Namun di bagian dalam telinga, di mana gerakan fluida digunakan untuk merasakan gerakan dan keseimbangan, tidak ada perubahan posisi tubuh yang terdeteksi. "Mata memberitahu otak bahwa tubuh bergerak, tetapi telinga mengatakan tidak. Inilah yang menjadi penyebab mual," jelas Prof Bubka.

Maka dari itu marilah kita selalu menjaga kesehatan kita mulai dari hal yang sangat kecil.

sumber www.kaskus.us

In reply to 20110310145 Novan Riansyah

Re: Nonton film 3D membuat pusing dan mual

by 20110310230 Muhammad Iqbal -

ho oh bener....

selain itu...

coba deh liat texture dari kacamatanya itu :)

In reply to 20110310145 Novan Riansyah

Re: Nonton film 3D membuat pusing dan mual

by 20110340107 Ilham Permana Putra -
Film 3 dimensi terlihat begitu nyata sehingga bagi sebagian orang akan merasakan mual dan pusing setelah menontonnya. Peneliti menyebutkan mual akibat film 3D dengan istilah cybersickness. Peneliti menyebutkan bahwa gambar yang terlihat begitu nyata pada film 3 dimensi dapat mengacaukan kemampuan otak untuk memilah sinyal yang datang melalui indera, sehingga dapat memicu mual dan pusing. "Pusing, sakit kepala dan mual yang terjadi saat menonton film 3D atau IMAX akan membuat otak menerima informasi yang bertentangan dari indera," ujar Prof Andrea Bubka, yang meneliti cybersickness di St. Peter's College, Jersey City, seperti dilansir Livescience, Rabu (10/8/2011). Ketika gambar hidup keluar dari layar, mata akan mengirimkan sinyal yang memberitahu otak bahwa tubuh sedang bergerak. Namun di bagian dalam telinga, di mana gerakan fluida digunakan untuk merasakan gerakan dan keseimbangan, tidak ada perubahan posisi tubuh yang terdeteksi. "Mata memberitahu otak bahwa tubuh bergerak, tetapi telinga mengatakan tidak. Inilah yang menjadi penyebab mual," jelas Prof Bubka. Efek ini kebalikan dari kondisi yang terjadi selama motion sickness. Misalnya, ketika membaca buku saat naik mobil, mata difokuskan pada halaman dan tidak merasakan bahwa tubuh bergerak. Tapi cairan dalam telinga merasakan gerakan dari mobil. "Perbedaan antara informasi yang datang dari kedua indera ini menyebabkan otak untuk memicu mual dan pusing," tutur Prof Bubka. http://www.kaskus.us/showthread.php?p=491204691