Vitamin C merupakan vitamin yang paling sering kita konsumsi dan jumpai di banyak produk makanan dan minuman, dan sebagian orang mungkin senang mengonsumsi Vitamin C secara rutin karena selain untuk alasan proteksi tubuh, juga mungkin memang rasanya yang enak dan segar dibanding suplemen vitamin lain. Vitamin yang juga dikenal sebagai asam askorbat ini mempunyai fungsi sebagai pembentukan kolagen, antioksidan, antihistamin, sistem pertahanan tubuh atau imunitas, memperbaiki jaringan dan berperan dalam mencegah perdarahan. Dosis harian yang disarankan adalah 45 miligram per hari, sedangkan batas dosis yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh sampai dengan 2000 miligram per hari. Apabila kita rutin mengonsumsi sayur dan buah-buahan tinggi vitamin C, sebenarnya tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen vitamin C. Selain dari sumber sayur dan buah, vitamin C juga ada dari sumber makanan hewani.
Kekurangan vitamin yang dapat larut air ini dapat memberikan gejala gangguan pewarnaan pada kulit, perdarahan gusi, mengurangi kadar asam urat, sehingga pada kondisi tersebut disarankan untuk mengkonsumsi vitamin C. Hypervitaminosis C atau berlebihnya vitamin C dalam tubuh menyebabkan beberapa efek samping ringan seperti mual muntah, kram usus flushing atau kemerahan kulit, sakit kepala, insomnia dan diare, sedangkan komplikasi serius yang mungkin terjadi seperti penjendalan darah, gangguan sel darah merah, erosi gigi dan batu ginjal. Mari teman-teman, ada baiknya kita perhatikan seberapa banyak vitamin C yang kita konsumsi dalam sehari, karena terkadang suplemen tersebut berasa enak sehingga tidak terasa kita mengkonsumsi banyak.
Sumber: detikhealth.com