TUGAS IT
ARDANA W 20110310185
Demensia
Merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran. Gangguan hanya terjadi pada inteligensia, daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, dan konsentrasi. Sebagian besar karena penyakit
huntington, parkinson, HIV, dan trauma (kecelakaan) pada kepala. Pada stadium awal, pasien kesulitan mempertahankan kinerja mental. Penurunan kinerja mental ini akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnyatnya stadium demensia yang dialami pasien. Dimensia biasanya menyerang orang usia 50-60 tahun. Gejala-gejala gangguan demensia ini biasanya tidak disadari oleh pasien maupun orang-orang di sekitarnya.
Gejala Demensia
Hal yang menarik dari gejala penderita demensia adalah adannya perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penderita yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah Lansia dengan usia enam puluh lima tahun keatas. Lansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang menonjol pada tahap awal, mereka sebagaimana Lansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif. Kejanggalan awal dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit mengingat nama cucu mereka atau lupa meletakkan suatu barang.
Mereka sering kali menutup-nutupi hal tersebut dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. Kejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orang-orang terdekat yang tinggal bersama, mereka merasa khawatir terhadap penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bahwa mungkin Lansia kelelahan dan perlu lebih banyak istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka.
Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi pada Lansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. Kondisi seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya akan memperparah kondisi Lansia. Pada saat ini mungkin saja Lansia menjadi sangat ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Di sinilah keluarga membawa Lansia penderita demensia ke rumah sakit di mana demensia bukanlah menjadi hal utama fokus pemeriksaan.
Seringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim kesehatan. Tidak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat mengkaji dan mengenali gejala demensia. Mengkaji dan mendiagnosa demensia bukanlah hal yang mudah dan cepat, perlu waktu yang panjang sebelum memastikan seseorang positif menderita demensia. Setidaknya ada lima jenis pemeriksaan penting yang harus dilakukan, mulai dari pengkajian latar belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian status mental dan sebagai penunjang perlu dilakukan juga tes laboratorium.
Jadi kebanyakan penyakita ini memang terjadi pada lansia, tapitidak menutup kemungkinan juga kita terkena Demensia. Salah satu gejalanya adalah "pikun". kalo kita pikun masih bisa diobati,tapi tidak dengan demensia.
Tapi bukan berarti pikun itu juga indikasi penyakit Demensia.
Penyakita yang dapat menyebabkan Demensia antara lain Alzheimer,parkinson, AIDS, dst..
Mungkin teman2 mempunyai kerabat atau saudara yang lajut usia dan sudah pikun hingga lupa cara memakai baju atau sering bingungan bisa dishare... mungkin itu juga salah satu Demensia....
sumber :
www.detik.com
www.kaskus.us