DISKUSI ILMIAH

Proteksi Optimal Bayi Dengan Asi dan Vaksinasi

Proteksi Optimal Bayi Dengan Asi dan Vaksinasi

by 20110340023 Amanda Larashati -
Number of replies: 0

Asi menjadi imunisasi pasif yang didapatkan si anak dari air susu ibunya. Ketika kekebalan tubuh anak masih rendah, ASI memberikan kekebalan yang sangat berarti. Selama pemberian ASI, imunisasi pun menjadi kebutuhan penting yang bersinergi sebagai perlindungan dari serangan penyakit. Imunisasi penting dilakukan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu sehingga anak terhindar dari penyakit yang membahayakan kesehatannya. Ia bekerja dengan memasukkan antigen tertentu sehingga kekebalan tubuh anak akan terangsang.

Disebutkan imunisasi aktif mengacu pada kekebalan secara aktif dihasilkan oleh tubuh si anak sendiri, misalnya vaksinasi. Sedangkan yang kedua atau pasif didapatkan secara pasif, dengan ASI atau pemberian Anti Tetanus Serum sebagai contohnya. Perbedaan keduanya menyangkut proteksinya. Untuk yang pasif akan hilang dalam periode pendek dan imunisasi aktif akan memberikan perlindungan lebih lama. Maka bayi dengan ASI ekslusif tetap perlu diperkuat dengan pemberian imunisasi aktif atau vaksinasi agar mendapat perlindungan optimal.

Vaksinasi sebagai bagian dari proses imunisasi adalah tindakan yang sengaja memberikan paparan antigen dari mikroorganisme patogen yang tidak menimbulkan sakit dan mampu mengaktifkan sistem kekebalan. Bu dokter Tiwi selanjutnya memaparkan dari manfaat vaksinasi, yaitu pertahanan tubuh terhadap penyakit tertentu akan dibawa seumur hidup. Salah satu jenis vaksinasi yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) adalah vaksinasi IPD.

Ibu harus siap untuk memberi ASI pada bayi yang akan dilahirkan, terutama bagi ibu yang akan melahirkan untuk pertama kalinya. Persiapan demikian harus dilakukan sedini mungkin, ibu harus yakin bahwa ASI merupakan makanan bayi yang terbaik. Banyaknya ASI yang akan dapat dihasilkan oleh seorang ibu tidak tergantung pada besarnya payudara.

Vaksinasi IPD ini bermanfaat untuk melindungi anak dari penyakit invasif dari kuman pneumococus, antara lain radang paru dan radang otak. Faktor resiko kuman ini adalah pada bayi yang tidak mendapat ASI, infeksi virus pada saluran napas, perokok pasif, anak yang dititipkan pada tempat penitipan anak atau negara empat musim khususnya saat musim dingin. Pemberian vaksinasi ini melihat faktor risiko pada bayi.

Bu dokter Tiwi menuturkan bahwa pada saat bayi berusia dua bulan pemberian IPD dapat dimulai. Karena IPD termasuk vaksin yang mati, maka pemberiannya bila dimulai saat bayi usia dua bulan perlu pengulangan beberapa kali. Kesimpulan semua dari pemberian proteksi optimal untuk si kecil ini adalah, mempunyai anak sehat adalah idaman orangtua. Sehat artinya dia memiliki daya tahan tubuh yang baik sehingga benteng pertahanannya kokoh dari serangan berbagai penyakit.

Sumber : Inspiratorial Kompas 22 Juli 2010.