DISKUSI ILMIAH

bahaya memelihara kucing

bahaya memelihara kucing

by 20110340054 Ryan Nanda Putri Mentari -
Number of replies: 4

Ternyata memelihara kucing di rumah itu ada risiko tertular beberapa jenis penyakit. Satu yang paling harus diwaspadai, bila membawa penyakit toxoplasma . Nahhh .. Ini sejenis parasit yang hidup di usus kucing. Maka parasitnya berpotensi menulari lewat tinja kucing.

Karena tinja kucing berceceran di sekitar rumah, bisa jadi parasit juga berpotensi tersebar di sekitar permukaan tanah, lantai, dan pekarangan rumah. Parasit juga melekat pada bulu, mulut, dan wadah bekas makan kucing. Nahhh .. tu wilayah yang perlu diwaspadai ya!

Parasit dalam usus kucing ini juga bisa hidup di tubuh manusia. Maka kita sebut penyakit hewan yang bisa juga pada manusia atau zoonosis. Berdekatan hidup dengan kucing berisiko tertular parasit ini. Tenang dulu Tentu tidak semua kucing membawa parasit ini. Hanya kucing yang tertular saja yang menjadi sumber penular.

Bukan hanya kucing. Bisa juga anjing, kambing, sapi, kerbau, atau hewan apa saja yang tertular parasit ini. Biasanya hewan yang merumput. Kambing dan kerbau mendapatkannya setelah makan rumput yang sudah tercemar parasit ini. Kotoran kucing yang berceceran terbawa kaki kucing ke rumput yang kemudian dimakan kambing atau hewan pemakan rumput lainnya.

Parasit dalam bentuk kiste yang masuk ke tubuh kambing atau pemakan rumput yang tercemar parasit akan tumbuh di dalam daging. Maka hati-hati makan daging kambing, kerbau, atau sapi setengah matang, jika ternyata ternak tersebut mengidap toxoplasmosis.

Bagi bayi, toxoplasma sama risikonya dengan pada orang dewasa. Namun kelak pada kaum Hawa, parasit ini menimbulkan masalah bila sedang hamil positif toxoplasma. Tahunya berpenyakit, dari pemeriksaan darah di laboratorium, kedapatan positif toxoplasma. Kehamilan dengan toxoplasma berakibat anak cacat dalam kandungan, kalau bukan anak mati. Maka sebaiknya tidak hamil dulu kalau positif toxoplasma.

Ada jenis penyakit lain yang dibawa kucing, berupa penyakit cacing. Tapi tidak lebih berbahaya dibanding toxoplasma. Cara mencegah agar tidak tertular, dengan menjaga kebersihan. Selain kebersihan lingkungan rumah, juga kebersihan perorangan, khususnya tertib mencuci tangan. Parasit dari sekitar rumah mudah melekat pada jemari tangan. Bila makan tanpa membasuh tangan dengan sabun sampai bersih, maka penularan toxoplasma berlangsung melalui jemari tangan ini.

Yang terpenting jaga kebersihan aja

http://kucing.web.id/bahaya-pelihara-kucing/

 

 

In reply to 20110340054 Ryan Nanda Putri Mentari

Re: bahaya memelihara kucing

by 20110340036 Hania Shafriana -
Kita sering mendengar rumor bahwa memelihara kucing itu berbahaya karena dapat menularkan virus Toxo .Toxoplasmosis memang termasuk salah satu penyakit zoonosis (penyakit yang bisa menular antara hewan dan manusia). Penyakit ini disebabkan oleh protozoa (golongan parasit) yang bernama Toxoplasma gondii, jadi bukan oleh virus. Protozoa atau Toxoplasma ini di dalam usus kucing berkembang biak secara seksual, sehingga menghasilkan telur, dan akan keluar bersama tinja. Pada hewan lain selain kucing, Toxoplasma berada di dalam darah, air ludah (saliva), sperma dan cairan tubuh lainnya, dan berkembang biak dengan pembelahan sel. Jadi, tidak menghasilkan telur, namun menghasilkan tropozoit (hasil pembelahan sel) yang akan bergerombol membentuk kista Toxoplasma. Kista ini bisa berada di jaringan tubuh seperti otak, mata, jantung, otot, alat pencernaan dan alat pernafasan. sumber : http://www.facebook.com/topic.php?uid=108345021875&topic=9719
In reply to 20110340054 Ryan Nanda Putri Mentari

Re: bahaya memelihara kucing

by 20110340020 Arini Oktavani -

itu semua tergantung kita memeliharanya, trus kita ajarin kucingnya buang hajat jauh dari rumah supaya spora virusnya tebang bersama udara saat kering. saya mengutip http://id.answer.yahoo.com/question/index?qid=20080427025824AAKRybj   Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk menghindari bahaya Toxoplasma pada kucing kesayangan Anda:

1. Sediakan tempat khusus untuk kegiatan buang air besarnya.
Latih kucing untuk buang air besar pada tempat khusus yang telah diberi cat litter (pasir berbahan zeolit yang bisa Anda beli di pet shop atau swalayan), atau Anda bisa gunakan pasir. Biasakan kucing Anda untuk selalu membuang kotoran di kotak pasir tersebut, sehingga tidak buang kotoran di sembarang tempat, dan kotoran mudah dikontrol. Kotoran sebaiknya disiram dengan air panas sebelum 48 jam, supaya jika terdapat telur Toxo, tidak sempat bersporulasi menjadi stadium infektif yang mampu menginfeksi manusia/hewan lain. Ibaratnya telur ayam kampung, kalau kita masukkan ke dalam air panas atau kita rebus kemudian kita ambil dan kita eramkan/tetaskan, maka tak bisa menetas.

2. Berikan pakan jadi/matang.
Anda bisa memberikan cat food yang banyak tersedia di pet shop atau swalayan. Selain praktis, juga terjamin kebersihannya. Atau Anda bisa membuatnya sendiri. Yang penting adalah, beri kucing Anda pakan yang matang, dan jangan berikan pakan mentah, karena mungkin saja di dalamnya terdapat kista Toxoplasma yang masih infektif. Berilah makanan yang cukup agar kucing tidak kelaparan. Pada kucing yang lapar biasanya akan timbul keinginan berburu dan menangkap mangsa atau mencari makan di luar rumah yang tidak bisa Anda kontrol.

3. Mandikan secara rutin.
Kucing sebenarnya hewan yang rajin membersihkan diri. Secara naluri, dia akan memandikan dirinya sendiri dengan cara menjilati bulunya dan anaknya pada induk kucing. Tapi sebaiknya Anda perlu memandikannya juga, paling tidak sekali 2 minggu. Anda bisa gunakan sabun khusus untuk kucing atau bisa juga sabun antiseptik lunak.

4. Lakukan kontrol kesehatan rutin.
Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk memastikan kondisi kesehatan kucing Anda. Penularan penyakit ini tidak hanya ditentukan oleh apakah Anda memelihara kucing atau tidak. Kemungkinan tertularnya Toxoplasma sama saja, tergantung pola hidup kita. Kebiasaan makan yang kotor/jorok mempunyai peluang yang lebih besar untuk tertular.
Pola hidup yang higienis akan lebih menjamin kesehatan. Agar terhindar dari tertular penyakit ini, biasakan selalu mencuci tangan hingga bersih sebelum makan, termasuk peralatan makan dan minum. Demikian pula bahan makanan, cuci bersih dan masak sampai benar-benar matang. Untuk meminimalkan peluang tertular penyakit ini pada wanita hamil, sebaiknya jangan membersihkan kotoran kucing. Pastikan bahwa kucing sehat, sehingga Anda tak perlu takut pada kucing lagi.

In reply to 20110340020 Arini Oktavani

Re: bahaya memelihara kucing

by 20110340044 Baskaraning Tyas Pramundhita -
tapi disisi lain kucing juga punya manfaat lho.. Berikut adalah manfaat memelihara kucing di rumah 1. Rumah aman dari serangan tikus bau. Setiap kucing yang waras selalu memangsa tikus, dimanapun tikus itu bersembunyi pasti dia tangkap. 2. Punya teman berbagi suka dan duka 3. Hewan Penghibur 4. Penghangat badan 5. Teman Bermain 6. Menghindari kita dari kata "Mubazir" 7. Objek Photography sumber : http://www.judotens.kaskusnetworks.com/?thread=8395872
In reply to 20110340054 Ryan Nanda Putri Mentari

Re: bahaya memelihara kucing

by 20110340100 Irsyad Gani Setiawan -

memelihara kucing tidak masalah,yang penting kita bisa merawat kesehatan kucing dan mengetahui keadaan kucing sehat atau sedang sakit.

Berikut ciri-ciri kucing sedang sakit :

  1. Kelelahan dan lesu

  2. Menggelengkan kepala secara berlebihan

  3. Selera menurun ataupun bahkan meningkat secara mencolok

  4. Juga mengkonsumsi air secara berlebihan

  5. Adanya cairan abnormal yang keluar dari lubang-lubang di tubuh contohlah mata kucing, hidung, telinga dsb.

  6. Sulit membuang kotoran

  7. Berat badan dapat naik ataupun menurun dengan mencolok

  8. Menjadi lebih agresif dan hiperaktif

  9. Berjalan pincang, bahkan sulit untuk berdiri

  10. Ada bagian-bagian tubuh kucing yang membengkak

demikian info yang bisa saya share. :)

 

http://merawatkucing.blogspot.com/2009/03/ciri-ciri-kucing-sakit.html