Blok XVI : Urinaria 2021
Mengenal Fungsi Sistem Urinaria dan Penyakit yang Bisa Menyerangnya
Sistem urinaria atau saluran kemih adalah sistem organ yang berfungsi menyaring dan membuang zat limbah serta cairan berlebih melalui urine. Beragam penyakit seputar saluran kemih, seperti infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, dan juga inkontinensia urine bisa saja Anda alami jika terdapat masalah pada sistem urinaria atau sistem saluran kemih Anda.
Sistem urinaria atau saluran kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan juga uretra (saluran kencing). Melalui saluran ini, urine dibuang ke luar tubuh. Bagian-bagian pada sistem urinaria tersebut memiliki fungsi dan peranannya masing-masing.
Fungsi Bagian Sistem Urinaria
Urine adalah limbah cair yang terdiri dari air, garam, urea, asam urat, serta zat sisa metabolisme tubuh. Agar buang air kecil Anda normal, maka semua bagian di sistem urinaria perlu bekerja sama dalam urutan yang benar. Berikut ini beberapa bagian di sistem urinaria beserta fungsinya, di antaranya:
- Ginjal
Tubuh manusia memiliki sepasang ginjal, yang terdapat di dalam punggung kiri dan kanan, tepat di bawah tulang rusuk. Masing-masing memiliki ukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi utama ginjal yakni untuk mengatur jumlah air dan garam dalam darah, menyaring zat limbah atau sisa metabolisme tubuh, serta membuat hormon yang membantu mengendalikan tekanan darah.
- Ureter
Ureter adalah bagian sistem urinaria yang berbentuk saluran kecil yang terdiri dari banyak otot. Bagian inilah yang membawa urine dari masing-masing ginjal ke kandung kemih Anda.
- Kandung kemih
Organ ini berada di dalam rongga panggul. Kandung kemih bertugas menyimpan urine. Jika kandung kemih sudah penuh terisi oleh urine, maka akan timbul dorongan untuk buang air kecil.
- Uretra
Uretra atau dalam bahasa sehari-hari disebut saluran kencing adalah bagian di sistem urinaria berupa saluran yang menghubungkan kandung kemih ke bagian luar tubuh. Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 sentimeter, sedangkan uretra pada wanita sekitar 4 sentimeter saja. Pada bagian antara kandung kemih dan uretra terdapat cincin otot atau sfingter, yang bertugas untuk menjaga urine agar tidak bocor.
Penyakit Seputar Sistem Urinaria
Umumnya, urine yang sehat dan normal berwarna kuning pucat hingga kuning keemasan. Warna itu berasal dari zat yang disebut dengan urokrom. Namun terkadang, makanan dan obat tertentu dapat mengubah warna urine Anda.
Adanya masalah pada sistem urinaria atau saluran kemih tidak hanya ditandai dengan perubahan warna urine. Beberapa masalah tersebut meliputi:
- Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada bagian sistem urinaria, yaitu dari ginjal hingga saluran kemih Anda. Wanita berisiko lebih besar terkena ISK daripada kaum pria.
- Batu saluran kemih
Batu saluran kemih atau dalam istilah medis disebut dengan urolithiatis adalah proses pembentukan batu di sistem urinaria, seperti pada batu ginjal, kandung kemih, atau uretra.
- Inkontinensia urine
Inkontinensia urine adalah kondisi di mana kontrol dalam berkemih mengalami penurunan. Keadaan ini bisa membuat Anda tiba-tiba mengompol ketika batuk atau bersin. Inkontinensia urine sering terjadi pada lansia, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang yang lebih muda.
- Uretritis
Uretritis adalah peradangan pada uretra, namun berbeda dengan ISK. Keadaan ini biasanya menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan adanya dorongan yang meningkat untuk buang air kecil. Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri.
Jika mengalami masalah pada sistem urinaria Anda, terlebih jika terdapat keluhan seperti demam, mual muntah, nyeri pinggang atau punggung yang sangat berat, nyeri saat berkemih, dan terdapat darah atau nanah pada urine saat berkemih, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.