DISKUSI ILMIAH

bahaya HIV (!)

bahaya HIV (!)

by 20110340057 Dyah Ayu Nur Arimbi -
Number of replies: 3

SISWA bagian dari remaja yang harus diselamatkan. Secara umum siswa  memiliki emosi yang bergelora, meledak-ledak dan mudah terkena godaan/rayuan oleh lingkungannya. Menyadari hal ini, pemahaman pengetahuan, keluasan pandangan tentang sesuatu harus mendalam sehingga benar-benar terhayati dalam hidupnya dan bila hal tersebut tidak baik siswa dapat menghindarinya.

Pengenalan aneka jenis penyakit, lebih-lebih yang bersinggungan dengan akibat kehidupan pergaulan bebas pantas diberikan kepada remaja dan lebih khusus lagi pada siswa-siswi di bangku sekolah. Salah satu penyakit berbahaya yang perlu disosialisasikan pada siswa yakni AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau sindrom kurangnya daya tahan tubuh terhadap penyakit.


AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan nama HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang dan melemahkan sistem pertahanan badan manusia. Virus ini membutuhkan waktu untuk menyebabkan sondrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit ini ditandai melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki, karena sel darah putih dirusak oleh virus HIV.Virus ini dapat ditularkan dari seseorang ke orang lain melalui berbagai cara di antaranya, pertama, melalui hubungan seks penetratif tanpa menggunakan kondom sehingga memungkinkan tercampurnya sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya sperma dengan darah karena hubungan seks lewat anus. Ada pula perilaku beresiko pada kelompok laki-laki yang menyukai sesama jenis.


Kedua, pemakaian jarum suntik, semprot dan peralatan suntik lainnya tindik atau tatto. Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV dan dipakai bergantian tanpa disterilkan terlebih dahulu. Hal ini biasanya terjadi di kalangan pengguna narkotika suntikan. Meskipun demikian, pemakaian jarum suntik di dalam penyuntikan obat, imunisasi, tatto, tindik yang telah terkena virus HIV juga dapat menjadi media penularan.

 

Ketiga, melalui air susu ibu (ASI).

Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang terjangkit HIV positif dan melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi ini berkisar hingga 30 persen, artinya setiap dari 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada tiga bayi yang lahir dengan HIV positif.


Keempat, transfusi darah atau produk darah. Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV kemudian ditransfusikan pada orang lain maka orang tersebut akan tertular virus HIV tersebut. Terkait dengan hal ini maka transfusi darah, khususnya pendonor darah harus benar-benar sehat dan terbebas dari virus yang mematikan ini.


AIDS tidak ditularkan melalui makan dan minum bersama atau pemakaian alat makan dan minum. Pemakaian fasilitas umum seperti WC umum, telepon umum atau kolam renang. Senggolan dengan penderita juga tidak akan menularkan virus yang sangat berbahaya ini. Terkait dengan virus yang konon belum ada obat pembasminya ini, maka generasi muda, apalagi itu para siswa dan siswi harus tahu tatacara pencegahannya.


Cara pencegahan antara lain, gunakan jarum suntik yang steril dan baru apabila melakukan pengobatan karena sakit. Bila telah nikah selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman dan tidak berganti-ganti pasangan. Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan yang akan terjadi pada bayinya sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.


Semua alat yang menembus kulit dan darah termasuk pisau cukur jangan bergantian antara satu orang dengan orang lain. Apalagi orang tersebut telah diketahui menderita AIDS. Secara umum tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang yang sudah sampai pada tahapan AIDS antara lain, berat badan menurun lebih dari 10 persen dalam waktu yang singkat, demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan), dan diare berkepanjangan pula. Gejala-gejala tambahan antara lain, batuk berkepanjangan (lebih satu bulan), kelainan kulit dan iritasi serta gatal-gatal, infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan, pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan lipatan paha.


Menyimak akibat fatal bagi pengidap HIV/AIDS, maka seluruh komponen masyarakat lebih-lebih generasi muda dan pelajar harus hati-hati dalam bergaul dan berperilaku. Anak muda, khususnya siswa wajib mendapat pemahaman akan bahayanya virus HIV ini. Pengetahuan yang mendalam serta tekad kuat untuk menghindari cara-cara penularan di atas seorang siswa akan terbebas ancaman virus maut tersebut.


Siswa-siswi merupakan aset bangsa yang harus diselamatkan. Bila para siswa telah terkena polusi virus ini, harapan masa depannya benar-benar pudar. Tatapan hari esoknya akan suram dan penuh masalah. Dari dasar ini, maka peran guru dan lebih-lebih orangtua siswa tidak ringan. Anak butuh kasih sayang dan perhatian. Pemenuhan kebutuhan materi yang melimpah belum menjamin siswa atau remaja secara luas akan terbebas dengan ancaman virus berbahaya tersebut.


Penanaman iman agama dan contoh perbuatan mulia dari guru dan orangtua merupakan modal yang paling mendasar bagi anak-anak bangsa. Bila generasi mudanya cerdas-cerdas dan berperilaku mulia akan mencerminkan harapan cerah bagi bangsa ini di masa depannya. Berawal dari lingkungan sekolah, para siswa memang wajib tahu dan paham akan bahaya HIV/AIDS secara lengkap. Amin !

In reply to 20110340057 Dyah Ayu Nur Arimbi

Re: bahaya HIV (!)

by 20110340095 Nisa Trianingrum -
kak sayamau tanya jika semisal kita seorang dokter gigi lalu ada seorang pasien penderita hiv melakukan pemeriksaan. apakah alat yang kita gunakan harus d buang? bgaimna kita tahu kalau org itu mngidap pnyakit hiv?
In reply to 20110340057 Dyah Ayu Nur Arimbi

Re: bahaya HIV (!)

by 20110340095 Nisa Trianingrum -
ketakutan terkena infeksi aids telah melanda semua orang termasuk dokter gigi sbgi salah seorang tenaga kesehatan oleh karena dalam prakteknya mereka selalu berko.tak dengan saliva dan darah. cara penularannya dapat berupa infeksi silang antara pasien ke pasien melalui alat tercemar. dibidang kedokteran gigi, tindakan perawatanyang berisiko penularan antara lain berupa pencabutan gigi, pembersih karang gigi, pengesahan gigi terutama di daerah servikal.walaupun kemungkinan kecil,tetapi mempunyai resiko yg pasti.atas dasar itu oral health who menghimbau para dokter gigi di seluruh dunia agar melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi pasien maupun diri sendiri. http://dentistrymolar.wordpress.com/2010/04/07/aids/ pertanyaan : saya ingin bertanya bagaimana cara pencegahannya?dan bagaimana mengetahui pasien tersebut menderita HIV AIDS?
In reply to 20110340095 Nisa Trianingrum

Re: bahaya HIV (!)

by 20110340057 Dyah Ayu Nur Arimbi -

terimakasih mbak nisa trianingrum atas pertanyaannya .

seperti yang sudah dijelaskan bahwa cara pecegahan hiv aids dengan cara sbb :

untuk orang sehat :

1.abstinens (tidak melakukan hubungan seksual)

2.seks aman (terlindung)

untuk penderita hiv positif :

1.abstinens

2.seks aman

3.tidak mendonorkan darah/organ

4.mencegah kehamilan

5.memberi tahu mitra seksualnya sebelum atau sesudah terinfeksi

untuk penyalah guna obat-obatan :

1.menghentikan penggunaaan jatrum suntik bekas atau bersama-sama

2.mengikuti program rehabilitasi

untuk profesional kesehatan :

1.menggunakan sarung tangan latekspada setiap kontak dgn cairan tubuh

2.menggunakan jarum atau barang" sekali pakai jika pasien terdeteksi hiv

 

gejalanya berupa :

1.pembengkakan kelenjer getah bening

2.penurunan berat badan

3.demam yang hilang timbul

4.lelah

5.diare berulang

6.thrush (infeksi jamur dimulut )

semoga bermanfaat yaa :D

http://www.spesialis.info/?gejala-infeksi-hiv,262